Pages

Rabu, 13 April 2011

Makalah tentang Kerusakan Jalan Raya PARE-WATES KEDIRI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akhir-akhir ini kita sering melihat banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya. Banyaknya kendaraan ini terkadang membuat jalan menjadi semakin padat dari hari kehari, bahkan tidak jarang banyak pengemudi jalan yang ugal-ugalan saat berkendara. Kepadatan jalan raya yang tidak diimbangi dengan pengetahuan berkendara dapat menimbulkan kecelakaan, kecelakaan di jalan raya bukan hanya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan pengendara dalam berkendara, tetapi juga disebabkan karena kondisi jalan yang kurang baik. Kerusakan jalan ini seperti berupa retak-retak (cracking), berupa gelombang (corrugation), juga kerusakan berupa alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting) ada juga berupa genangan aspal dipermukaan jalan (bleeding), dan ada juga berupa lobang-lobang (pothole). Kerusakan tersebut bisa terjadi pada muka jalan yang menggunakan beton aspal sebagai lapis permukaannya. Kerusakan jalan seperti ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor misalnya, akibat beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan (Bachnas, Pengamat Transportasi, Teknik Sipil UII Yogyakarta,2009).

Kerusakan seperti ini biasanya kurang mendapat perhatian dari pemerintah, terbukti dengan dibiarkannya kerusakaan ini selama berbulan-bulan lamanya. Kerusakan jalan yang terjadi Ds.Pranggang Kec.Plosoklaten dan Ds.Gedang Sewu Kec.Pare, merupakan kerusakan yang parah di daerah tersebut, karena hampir seluruh jalan yang kita lewati mengalami kerusakan. Jalur Pare-Wates ini notabennya bisa dibilang jalur utama yang menghubungkan antara daerah Pare-Wates, tapi dari bulan-bulan kemarin tidak ada batang hidung pemerintah untuk memperbaiki kerusakaan ini. kerusakan jalan di daerah ini seperti kerusakan jalan pada umumnya, banyak jalan yang berlubang, retak buaya, bahkan kerusakan jalan ini jika hujan turun air bisa menggenangi jalan tersebut dan tak jarang kerusakan ini nampak seperti kolam ikan. Kerusakan jalan di daerah ini juga sering merengut nyawa seseorang, karena pada dasarnya jika hujan tiba maka airpun akan menggenang dan lubang di jalan tidak terlihat akhirnya pengendara motor banyak yang mengalami kecelakaan di daerah ini. Selain itu kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kemacetan. Meski jalan ini tidak segera diperbaiki oleh pemerintah, masyarakat juga tidak bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya, seperti yang telah tertulis diatas bahwa kerusakaan jalan raya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, kerusakan jalan yang dikarenakan beban kendaraan yang berlebih misalnya dari sini bisa terlihat bahwa kerusakan jalan itu juga disebabkan oleh penggendara sendiri. Untuk itu sebagai warga negara yang baik masyarakat harus bisa menunjukkan perannya untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Karena pada dasarnya masyarakat sebagai warga negara yang memiliki peran untuk mengontrol pemerintahan agar tidak berbuat sewenang-wenang. Serta masyarakat juga membutuhkan bantuan dari pihak swasta untuk mengatasi masalah ini. Karena jalan raya ini milik umum yang perlu dijaga dan dirawat. Pengguna jalan dan pemerintah harus bisa sama-sama melindungi apa yang telah ada. Jika kerusakan ini dibiarkan berlarut-larut di takutkan akan menyebabkan kecelakaan, serta bisa memutus jalur hubungan antara daerah satu dengan daerah yang lain. Pikirkan apa yang mampu masyarakat berikan untuk pemerintah, jangan pikirkan apa yang masyarakat dapat dari pemerintah. Berdasarkan pemaparan tersebut maka penulis mengangkat judul “Peran-peran Stakeholder dalam Perbaikan Kerusakan yang Menghubungkan Kec. Pare-Kec.Wates”

1.2 Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dari penulisan ini adalah :

1.2.1 Bagaimana gambaran umum tentang jalan raya di Pare-Wates?

1.2.2 Bagaimana Solusi dari masalah kerusakan jalan di Pare-Wates?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah :

1.3.1 Menjelaskan bagaimana gambaran umum tentang kerusakan jalan di Pare-Wates

1.3.2 Memaparkan bagaimana solusi yang ditawarkan untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut.

1.4 Manfaat Penulisan

1.4.1 Menambah pengetahuan kita tentang penyebab dari kerusakan jalan

1.4.2 Menambah pengetahuan kita tentang dampak-dampak dari kerusakan jalan

1.4.3 Mengetahui apa yang seharusnya dilakukan oleh stakeholder dalam perbaikan jalan

1.4.4 Mampu membuat kebijakan yang dapat menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah

BAB II

PEMBAHASAN

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Pasal 1 tentang jalan, Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. Pada dasarnya Penyelenggara jalan umum wajib mengusahakan agar jalan dapat digunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat,terutama untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, dengan mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendah-rendahnya.(PPRI 34/2006, pasal 4) Sesuai dengan pasal 4 tersebut terlihat bahwa penyelenggara jalan ini bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran rakyat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, tapi saat ini peningkatan kemakmuran rakyat dan pertumbuhan ekonomi nasional dirasa akan terhambat karena saat ini banyak terjadi kerusakan di jalan raya dan jika ini dibiarkan berlarut-larut tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kerusakan ini akan menghambat peningkatan-penigkatan tersebut.

Dalam masalah ini penyebab kerusakan jalan disebabkan oleh beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), kondisi muka air tanah yang tinggi, akibat dari salah pada waktu pelaksanaan, dan juga bisa akibat kesalahan perencanaan. Dengan berbagai penyebab kerusakan ini tentu masyarakat akan semakin tahu bahwa kerusakan ini disebabkan oleh beban roda kendaraan yang berat yang sering berlalulalang, pada umumnya perkerasan dapat digunakan untuk memikul beban lalu lintas, tapi jika beban ini berlebih (over loading), maka yang terjadi adalah perkerasan jalan raya akan rusak sebelum waktunya. Dan kerusakan ini akan menimbulkan kerugian besar untuk memperbaikinya.

Kasus kerusakan jalan yang menghubungkan antara daerah Pare-Wates ini terjadi karena beban roda kendaraan yang berlalulalang berlebihan dan air hujan yang akhir-akhir ini turun dan membuat perkerasan jalan semakin lemah dan akhirnya jalanpun ambles dan berlubang. Dalam menangani kerusakan semacam ini, misalkan jalan raya yang berlubang sering terlihat bahwa pemerintah hanya menambalnya padahal penambalan ini tidak baik jika dipergunakan untuk kerusakan yang dianggap parah. Jika pada musim penghujan datang kita sering melihat bahwa jalan raya akan mengalami kerusakan yang lebih parah mulai dari sekedar retak buaya, atau bahkan sampai genangan kerbau. Hal ini disebabkan karena daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang ada dalam tanah tersebut. Jika kandungan air optimum sudah terlewati maka daya dukung tanah akan menurun, apalagi jika sampai muka jalan tergenang maka kondisi saturated akan terjadi. Daya lekat antar butiran tanah menjadi sangat kecil bahkan bisa tidak ada sama sekali, gesekan antar partikal sangat menurun dan saling mengunci antar butiran sudah tidak bekerja. Pada kondisi ini kemampuan tanah mendukung beban boleh dikatakan sangat-sangat kecil. Sedangkan kendaraan tetap akan lewat, akibat beban kendaraan yang menekan muka jalan maka terjadilah pelepasan ikatan antar butiran pada tanah, dan akan mengakibatkan permukaan jalan menjadi pecah dan amblas.

Dari kerusakan jalan yang menghubungkan daerah Pare-Wates ini menimbulkan dampak bagi kalangan umum pengguna jalan. Kerusakan jalan raya ini mengganggu kenyamanan pengguna jalan raya, kenapa menganggu kenyamanan karena pada dasarnya karena kerusakan ini akan mengakibatkan kemacetan, dan apalagi saat hujan deras mengguyur kawasan rusak ini, air akan menggenang dan menutupi jalan rusak(berlubang) akhirnya masyarakat menjadi cemas dan was-was. Kecemasan dan kemacetan inilah yang dimaksud menganggu kenyamanan pengguna jalan. Selain itu Kerusakan jalan ini bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengguna jalan. Semakin padatnya lalu lintas di jalan raya tidak bisa dipungkiri bahwa kepadatan ini mengakibatkan kecelakaan, apalagi jika jalan rusak dan didukung dengan ketidak hati-hatian pengguna jalan, bisa dipastikan akan menambah nilai kecelakaan di daerah Pare-Wates. Kecelakaan ini terbukti terjadi dikawasan rusak di Ds.Pranggang, Kec.Plosoklaten. Pada Kamis malam 24 Maret 2011 pukul 19.30 tepatnya di desa pranggang kec.plosoklaten (pare-wates) terjadi kecelakaan yang menewaskan seseorang yang bernama Suprapto warga Desa Kaseman, Kec.Kandangan. Kecelakaan ini terjadi lantaran korban yang ingin menghindari jalan yang berlubang tapi naas disaat yang bersamaan muncul mobil box dari arah yang berlawanan dan akhirnya menabrak korban. Yang sangat disesalkan juga si pengemudi mobil box kabur, dan meninggalkan korban terbaring dan meninggal.(Radar Kediri, Minggu 27 Maret 2011) Kerusakan jalan ini tidak hanya bisa menyebabkan kecelakaan di daerah Pare-Wates, kerusakan ini bisa memutuskan koneksi dari daerah satu dan daerah lain, yang menghubungkan jalur perdagangan atau transportasi di Pare-Wates. Jika koneksi daerah terputus maka dapat mengganggu perekonomian didaerah tersebut. misalnya, jika angkutan jalur pare-wates yang biasanya bisa sampai ke pare, tapi karena terputusnya jalan maka tidak samapai ke pare. Jalur pare-wates ini juga dilalui oleh bus patas Blitar-Surabaya, jika jalur ini nantinya benar-benar terputus dan tidak segera ditangani maka hal ini benar-benar akan mengurangi perekonomian. Bahkan jika ini dibiarkan bisa dipastikan kerusakan ini bisa menimbulkan dampak bertambahnya pengagguran. Kenapa? Bisa dibilang bahwa pundi-pundi pendapatan bagi abang-abang yang tadinya ngangkot kini menghilang, dan akhirnya tidak mempunyai pekerjaan dan menganggur. Dari pengangguran ini bisa juga menimbulkan dampak psikologi bagi orang-orang yang menganggur dan sekitarnya. Bahkan juga terhambatnya pendidikan. Pendidikan bisa terhambat karena jika bang angkot ini mempunyai anak yang masih bersekolah, tapi bang angkot tidak mempunyai pendapatan yang tetap maka bisa dipastikan juga bahwa pendidikan sang anak bisa terhambat. Dan pasti masih banyak lagi dampak yang akan ditimbulakan dari kerusakan ini.

Dalam menyelesaikan permasalahan ini kita tidak hanya bisa bergantung pada pemerintah, dan hanya menyalahkan pemerintah saja. Dalam kesuksesan suatu negara menurut teori governance terdapat 3 aktor yang berperan. Yaitu pemerintah, privat(swasta), serta masyarakat. Menurut Salomo (2002), birokrasi dituntut agar mempunyai karakter bersih, terbuka, akuntabel responsif, berorientasi pada kepentingan msyarakat dan mendorong partisipasi masyarakat dalam bagi keterlibatan dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan kontrol kebijakan. Dunia usaha dituntut adanya keterbukaan, akuntabilitas, moralitas tinggi, sosial responsibility, dan patuh terhadap undang-undang yang berlaku. Masyarakat yang dituntut kuat, berani menyatakan pendapatnya, berkualitas tinggi, serta partisipatif terhadap berbagai proses yang dilakukan baik oleh birokrasi maupun dunia usaha. Dengan adanya peran-peran ketiga aktor ini diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang ada, dalam hal ini kerusakan jalan raya bisa teratasi. Dalam menyelesaikan masalah ini masyarakat bisa memberi usul yang positif untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan di jalan raya. Masyarakat bisa bersama-sama untuk memperbaiki kerusakan ini dengan cara iuran dari setiap desa dan pengguna jalan. Dan membentuk sebuah program kerja bagi masyarakat yaitu “ Rp 1000,- menuju Sejahtera”, kenapa di katakan seribu menuju sejahtera? Karena hanya dengan uang seribu yang diberikan oleh masyarakat ini mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Dengan uang seribu yang dikumpulkan masyarakat, dan gotong royong untuk memperbaiki kerusakan ini maka kerusakan jalan ini akan terselesaikan. Dengan partisipasi masyarakat dan kebersamaan ini masyarakat nantinya dalam menyelesaikan masalah yang ada tidak hanya bisa mengeluh dan mengandalkan pemerintah saja, karena sekarang masyarakat mampu hidup mandiri. Dengan awal seperti ini masyarakat nantinya bisa membentuk sebuah perkumpulan atau organisasi bagi masyarakat, dan organisasi ini dikelola dan diciptakan sebagai sarana bagi masyarakat sendiri agar tidak apatis dengan permasalahan yang ada di pemerintahan. Saat ini sering terlihat bahwa masyarakat kurang peduli pada masalah yang ada di Indonesia, dan masyarakat hanya bisa mengikuti dan menjalani kebijakan yang dibuat pemerintah, dan jika kebijakan itu mengalami permasalahan masyarakat enggan bicara, dan malah membiarkannya. Jika masyarakatnya saja apatis dalam berbagai masalah yang dialami dinegeri ini bagaimana bisa kita menjadi negara yang kaya yang bebas dari masalah. Semua masalah yang ada di negeri ini bisa terselesaikan jika masyarakatnya aktif dan turut berpartisipasi dalam pemerintahan, karena pada dasarnya kita berhak memberikan saran, pendapat, serta aspirasi kita pada pemerintahan Indonesia. Semua yang ada di Indonesia adalah milik kita bersama bukan hanya milik seseorang yang mampu berkuasa. Di Indonesia menganut hukum demokratis yang dari rakyat untuk rakyat kepada rakyat. Semua untuk kita rakyat Indonesia, bukan untuk seseorang yang berkuasa. Negara kita tidak menganut hukum rimba dimana yang kuat dialah yang menang. Kita semua berhak mendapatkan apa yang kita inginkan. Seperti keamanan, kelancaran dalam bertransportasi. Dalam menyelesaikan kerusakan jalan yang terjadi di Pare-Wates pemerintah berperan sebagai pembuatan kebijakan yang pada dasarnya adalah melindungi masyarakat sebagai warga negara. Pemerintah harusnya mampu menangani kerusakan jalan ini dengan segera jangan biarkan masyarakat sekitar menjadi benci dan tidak percaya pada pemerintah, karena pada dasarnya masyarakat hanya beranggapan bahwa pemerintah saat ini hanyalah pembohong dan hanya menyiksa rakyat saja. Seharusnya dalam membuat suatu anggaran perencanaan atau memutuskan sebuah kebijakan pemerintah mengajak masyarakat untuk bergabung dalam memutuskan suatu kebijakan. Dalam membuat sebuah anggaran pemerintah harus lebih terbuka dan menunjukkan kepada masyarakat tentang dana-dana yang dikeluarkan dan bahan-bahan apa yang digunakan agar rakyat kembali percaya pada pemerintah. Kenapa rakyat indonesia terkesan apatis terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia ini? itu semua disebabkan karena rakyat merasa dibohongi dan dipermainkan pemerintah, kepercayaan masyarakat hilang pada pemerintah. Masyarakat tidak dapat disalahkan dalam keapatisan ini, terbukti dengan banyaknya pejabat yang hanya menyenangkan, mengumpulkan pundi-pundi materinya dari uang rakyat tanpa pernah peduli pada rakyatnya. Inikah yang dibilang perwakilan rakyat? Inikah yang dibilang untuk rakyat? Kalau ditanya apa salah masyarakat apatis? Jika memang disalahkan maka perbaiki moral-moral pemerintah yang hanya menjadi penyakit bagi negara, yang hanya menambah masalah dalam negara. Jika pemerintah bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat pada pemerintah, maka dalam membangun negara ini kita bisa bersatu. Tidak hanya pemerintah dan masyarakat yang berperan, pihak swastapun ikut berperan dalam menyelesaikan masalah. Kerusakan jalan raya diperbaiki oleh pegawai yang notabennya bisa dikatakan sebagai pihak swasta, jika pihak swasta ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik, dan menggunakan bahan-bahan yang bagus untuk memperbaiki jalan raya ini maka dengan berfungsinya ketiga peran ini maka akan tercipta keselarasan yang baik dalam menjalankan sebuah kebijakan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kerusakan jalan yang menghubungkan antara Kec.Pare dan Kec.Wates ini disebabkan oleh berbagai faktor yaitu beban roda kendaraan berat yang lalulalang (berulang-ulang), dan beban yang berlebih(overloading) serta air hujan yang turun dan mengurangi daya perkerasan dan akhirnya jalan jadi ambles. Adanya kerusakan jalan ini jika tidak ada tindakan yang lebih lanjut dalam mengatasi masalah ini maka kerusakan ini akan tetap di lewati oleh beban-beban yang berat dan tambah merusak jalan. Ibarat manusia jalan yang rusak ini adalah manusia yang terkena penyakit yang parah jika tidak diobati dan tidak menjaga kesehatan maka akan matilah manusia tersebut. begitu juga jalan raya yang sudah rusak tapi tidak diperbaiki, tidak dirawat. Apa boleh buat nantinya akan hancurlah jalan ini dan memutuskan koneksi antara daerah satu dan daerah lain.

Kerusakan jalan di Pare-Wates ini memberikan dampak negatif bagi pengguna jalan, seperti kemacetan, kecelakaan, terhambatnya perekonomian, bertambahnya pengangguran, dan terhambatnya pendidikan. Dengan banyaknya akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan jalan ini maka berbagai aktor yang terlibat dalam penyelenggara jalan ini harus turun tangan dan ikut aktif serta mewujudkan idenya dalam sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini. aktor-aktor yang terlibat seperti pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat. Jika aktor ini bisa berfungsi sesuai dengan tugasnya maka permasalan ini akan terselesaikan dengan mudah. Tidak hanya masalah kerusakan saja yang terselesaikan, tapi juga permasalahan yang ada di negara kita akan terselesaikan.

3.2 REKOMENDASI/SARAN

Permukaan perkerasan jalan raya harus selalu dijaga dan dirawat agar tetap aman untuk dilalui bagi pengguna jalan. Perencanaan dan konstruksi yang cukup kuat dan ekonomis disesuaikan dengan kebutuhan selama umur rencana yang telah ditetapkan. Dan memberikan batasan-batasan terhadap kendaraan yang berlalu-lalang dalam membawa beban yang melebihi muatan yang telah ditetapkan. Adanya pengawasan dari pihak yang berwajib jika ada kendaraan yang melanggar peraturan, dan tetap membawa beban yang berlebih, padahal peraturan maksimal beban yang harus dibawa telah ditetapkan. Karena beban yang berlebihan ini akan mempercepat kerusakan pada jalan sebelum waktu/umur yang ditetapkan. Untuk mengatasi kerusakan berupa retak buaya yang terjadi pada lapis permukaan jalan yang kondisinya belum terjadi alur/amblesan dengan perbaikan secara non-struktural, berupa :HRS (Hot Rolled Sheets). Untuk memperbaiki kerusakan pada lokasi pengkerasan yang telah mengalami kerusakan retak dan terjadi alur/ambles. Perbaikan tersebut dapat berupa patching dengan perbaikan tanah dasar atau melakukan pelapisan (overlay) disertai pekerjaan lavelling. Serta membuat saluran drainase yang memiliki fungsi untuk menangkap air dan mengalirkan air agar tidak terjadi banjir di jalan raya saat musim penghujan datang. Setelah perbaikan ini dilakukan kita harus bisa memberikan perawatan berkala agar kerusakan ini tidak terjadi terus-menerus dan hanya menghabiskan dana semata. Untuk pihak pasar dalam membuat suatu jalan raya harus memberikan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan jalan umum atas dasar harga kontruksi yang ekonomis dan tanpa mengesampingkan mutu dan kekuatannya.

Dalam menangani kerusakan ini semua aktor harus bisa berperan sesuai dengan fungsinya. Masyarakat yang diharapkan selalu aktif dan berpartisipasi dalam mengatasi kerusakan jalan ini. Dari masyarakat sendiri bisa mengusulkan ide untuk mengatasi masalah, tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah. Kita bisa bergotong royong dari berbagai warga desa dan pengguna jalan untuk memperbaiki jalan ini. dengan menggalang dana dengan cara iuran seikhlasnya dari para warga setempat dan pengguna jalan, setelah itu dirembukkan dengan pihak pemerintahan bisa saja kepala desa, camat, atau bupati. Atau kita bisa memperbaiki sendiri tanpa bantuan dari pemerintah, ini akan lebih bagus karena kita bisa membuktikan bahwa kita masyarakat yang pintar dan kita bisa memberikan yang terbaik untuk negara ini. Masyarakat membuat program kerja yaitu “Rp 1000,- menuju sejahtera” dan membentuk suatu organisasi kemasyarakatan yang terbuka bagi masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang diharapkan dapat memberikan semangat kepada seluruh masyarakat luas agar peduli terhadap masalah negara. Diharapkan dengan keaktifan kita ini dan dengan kekritisan dari masyarakat pemrintah akan takut jika akan berbuat seenaknya atau sewenang-wenang pada masyarakat. Masyarakat dalam suatu negara berfungsi untuk mengontrol pemerintah, jika kita tidak bisa mengontrol mereka bisa dibayangkan pemerintah bisa seenaknya membodohi kita, dan hanya menguntungkan dirinya sendiri. Pihak swastapun juga begitu jangan hanya mencari keuntungan semata dan memikirkan dirinya sendiri, pihak swasta seharusnya bisa lebih care juga terhadap kemakmuran masyarakat. Jika jalan rusak maka yang dirugikan juga pihak swasta sendiri, karena kerusakan jalan maka pendistribusian barang akan terhambat. Oleh karena itu semua aktor yang berperan harus bisa memerankan fungsinya atau tugasnya masing-masing. Dan saling bekerjasama untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di Indonesia. Salah satu permasalahannya adalah kerusakan jalan.

4. DAFTAR PUSTAKA

· Saragi Napitu, Waldenhoff.2006.KERUSAKAN YANG TIMBUL PADA JALAN RAYA AKIBAT BEBAN ANGKUTAN YANG MELEBIHI DARI YANG DITETAPKAN.Sumatera Utara.

· Bachnas.2009.Penyebab Kerusakan Jalan. http://www.google.com/penyebab kerusakan jalan.

· http://www.google.com/pp-34-tahun-2006-ttg-jalan.pdf

· http://www.google.com/ITS-NonDegree-10201-Chapter1.pdf

0 komentar:

Posting Komentar